satu persatu bahasa hati tersusun dengan pasti,
saat lisan tak mampu mengungkap,
saat air mata malu untuk tertumpa,
hanya kata-kata yang mampu kau baca.
hingga kini aku tetap berpuisi
Dan hingga nanti kan tetap berpuisi
dan bila nanti aku telah pergi
simpanlah puisi-puisiku,
di tempat teduh di istana terindahmu
tempat biasa kau menyimpan rindu
tempat di mana kau bisa mengenangku
atau mungkin aku kan segera kau lupa
aku hanya lelaki yang pernah ada
yang kan hilang ditelan masa
:)
comel je jin aladin kat sblah tu...diakah yg ditelan zaman???
BalasHapusberpuisi luapkan isi hatimu gan
BalasHapusbiar agak ringan beban di hati
Aku juga ingin tetap berpuisi
BalasHapuskarena berpuisi sedikit menghilangkan pedih,, hehehe,, nice sob.. :D
predictor@hehehe..comel ya jinnya. bukan dia.. hhe
BalasHapusobat 2011@terima kasih gan....
kumulan puisi@ setuju sob. hhehe.
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR SAHABAT-SAHABAT SEMUA. KRITIK DAN SARAN SELALU DINANTIKAN DI SINI. :
malu ungkapin isi hati
BalasHapusdg cara berpuisi
jalan yang terpuji
tak ada yang merugi
malah senangkan hati
hehehe sip dech :)
hingga ada kisah yang baik
BalasHapusyang dituturkan
oleh anak cucu
dikemudian...
Selamat malam, kusenang datang lagi hehehe
BalasHapussaya suka puisi ni....
BalasHapus