seberapa pun keras aku menjerit,
seberapa pun keras aku teriak,
seberapa pun keras aku menangis,
seberapa pun keras aku meminta,
tiada satu pun kalian dengar.
berikan waktumu,
dengarkan dengan hati nuranimu,
dengarkan jeritku,
pahami tangisku,
penuhi pintaku..
kami butuh pekerjaan,
bukan sekedar pengemis, bukan sekedar mengais sampah jalanan.
kami butuh makanan layak, meski sesuap,
bukan sekedar nasi tiwul, bukan sekedar nasi aking,
kami butuh tempat tinggal yang layak,
bukan sekedar di bawah jembatan, bukan sekedar di emperan,
kami butuh keadilan,
ketika hak kami kalian hilangkan,
ketika hukum memihak pada uang,
kami butuh perlindungan,
ketika kami mengais rejeki di negeri orang,
kami tak ingin dihinakan,
kami manusia,
dengarkan, rasakan kemudian perhatikan jerit kami,
wahai para pemimpin negri,
wahai pemimpin yang pernah memberi beribu janji,
wahai pemimpin yang pernah kami pilih..
degarkan jerit kami, cobalah tuk peduli,
janjimu kami tagih,
saat ini....!!!
abang, 5 maret 2011,
menjerit untuk negeri,
Jumat, 04 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tak mendengar tapi melihat
BalasHapuspada yg sakit dan melarat
dasar ga tahu tobat para pejabat
yg makan duit rakyat
hahaha.. keren keren.. hhe..
BalasHapus